Cerpen fantasi banyak yang mengenalnya sebagai dongeng. Lantas kenapa disebut demikian, dan apa saja struktur yang ada didalamnya, postingan kali ini akan mengulasnya untuk anda.
Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah bentuk karya tulis yang banyak kita temukan dalam keseharian. Diantaranya, cerita pendek, fabel, puisi, hingga cerpen fantasi. Namun cerita yang dikatakan sebagai fantasi tentunya berbeda dibandingkan cerita-cerita lainnya.
Pengertian Cerpen Fantasi
Apakah yang dimaksud dengan cerpen fantasi? Cerita fantasi adalah bahan atau karya tulis dalam bentuk karangan rekaan. Didalamnya bermaksud untuk menuturkan dan menggambarkan berbagai pengalaman atau kejadian yang berupa rekaan atau imajinasi dari penulisnya.
Secara garis besar, cerita ini merupakan cerita yang dibuat-buat atau hanya fiksi belaka. Bahkan tokoh dalam cerita fantasi bersifat tidak nyata karena hanya fantasi dari penulis. Kebanyakan tema yang diangkat dalam cerita fantasi adalah dunia magic atau yang futuristik.
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Cerita fiksi umumnya berbeda dengan cerpen realistik. Jika kebanyakan cerpen dibikin berangkat dari kisah nyata yang dekat dengan kehidupan keseharian, maka cerita fantasi jauh dari kenyataan. Bahkan pengarang bebas menuangkan gagasan dan imajinasinya dalam cerita semacam ini.
Salah satu contoh cerita fantasi yang sangat terkenal adalah Harry Potter. Dunia sihir dalam novel yang kemudian difilmkan itu jauh dari logika dan bayangan kita. Namun sebagai sebuah karya sastra, kisah fantasi juga mendapatkan tempat yang sangt dihargai oleh masyarakat luas.
Bandingkan dengan Fabel
Untuk ciri-ciri cerita fantasi yang mudah dikenali diantaranya adalah :
- Merupakan dunia imajinasi yang bersifat fiksi dan tidak nyata
- Alur cerita yang dibangun umumnya adalah dunia magic atau hal-hal yang bersifat miracle atau keajaiban.
- Tak jarang latar yang dibangun bisa menembus ruang dan waktu.
- Para tokoh yang diangkat umumnya mempunyai kekuatan super.
Unsur dalam Cerpen Fantasi
Untuk membedakan cerita ini dengan cerita lain, setidaknya terdapat beberapa unsur yang harus dimilikinya. Adapun ciri-ciri atau unsur yang dimaksud, dapat disimak dibawah ini,
1.Memiliki Keajaiban
Dalam sebuah cerita yang mengandung fantasi, didalamnya harus memiliki hal-hal misterius. Ada pula yang berpandangan bahwa cerita ini harus memiliki kegaiban yang tidak dapat ditemukan dalam dunia nyata. Pada cerita ini, sangat berbeda namun pada bagian tokoh dan latar akan dimodifikasi dengan dunia nyata.
2.Tokoh Unik
Berikutnya terdapat tokoh-tokoh yang unik. Unik dalam hal ini adalah memiliki kesaktian. Tokoh inilah yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita. Biasanya tokoh mengalami keadaan yang tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh juga mengalami kejadian dalam berbagai waktu. Contohnya tokoh dapat mengalami keadaan dalam waktu dan tempat yang berbeda zaman.
3.Bahasa
Satu yang sangat menarik dari cerita ini adalah penggunaan bahasa dalam cerita. Penggunaan bahasa dalam cerpen fantasi adalah penggunaan emosi yang kuat. Tidak hanya itu, variasi yang digunakan pun sangat menonjol. Pemilihan kata yang digunakan variatif, ekspresif dan menggunakan percakapan yang beragam. Umumnya, tidak menggunakan bahasa yang formal.
4.Bersifat Fiksi
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, cerpen jenis fantasi adalah cerpen yang memiliki kisah fiksi. Di mana, ceritanya diilhami oleh latar yang nyata. Namun didalamya digunakan dan ditambahi dengan fantasi. Di sinilah yang membedakan cerpen ini dengan cerpen jenis lain, yang tidak menggunakan kiasan atau fantasi didalamnya.
5.Latar yang Beragam
Terakhir, dalam tulisan ini terdapat latar yang beragam. Dalam hal ini, cerpen dibuat dengan latar lintar ruang dan waktu. Rangkaian cerita dibuat dengan menggunakan latar-latar yang menerobos dimensi waktu dan ruang. Peristiwa yang ada dalam cerita, dibuat dengan berpindah-peindah, sehingga latarnya menjadi beragam dan berbeda dengan cerita lainnya.
Melalui beberapa unsur di atas, anda diharapkan dapat membedakan cerpen biasa dengan cerpen fantasi. Namun, untuk memahaminya dengan lebih mudah, disarankan untuk membaca cerita secara keseluruhan. Barulah menentukan jenis apakah tulisan yang telah usai dibaca.
Leave a Reply