Phonect Elephone Ele Explorer 4K bisa dibilang salah satu alternatif dari sekian banyak action cam yang meniru gaya GoPro. Memang tidak bisa dipungkiri jika GoPro merupakan merk paling terkenal dan paling sukses diantara merk Action Cam lainnya, hingga akhirnya banyak produsen Action Cam lainnya meniru desain dari GoPro. Para produsen tersebut tentunya berharap bisa meraup market entry level yang tidak terjangkau GoPro, karena memang harga yang ditawarkan GoPro terbilang mahal.
Berbicara Phonect Elephone Ele Explorer 4K dengan harga di bawah 1 jutaan tentu kita tidak bisa mengkomper action cam ini dengan GoPro, karena jelas kualitas GoPro jauh di atasnya. Dengan rentang harga yang sama mungkin kita hanya bisa mengkomper dengan Bcare x3 atau b-pro 5, dan kualitasnya bisa dibilang hampir sama dengan dengan kedua action cam tersebut walau Phonect Elephone Ele Explorer 4K menawarkan beberapa fitur lebih.
Fitur Phonect Elephone Ele Explorer 4K
Phonect Elephone Ele Explorer 4K menawarkan fitur built-in wifi agar pengguna bisa dengan mudah menghubungkan action dengan smartphone, selain itu terdapat layar 2 inci beresolusi 320×240 agar kita tidak perlu menghubungkan ke smarpthone jika sedang tidak memegang smartphone. Fitur lainnya yang tentu jadi andalan adalah fitur perekaman 4K.
Fitur 4K yang ada ternyata sama seperti 4K pada action cam murah lainnya dimana kita tidak dapat memilih frame persecond pada perekaman 4k. Dan sepertinya jika kita merekam 4k kita hanya mendapatkan 15 frame per second (fps). Hasilnya pun tentu tidak akan mulus, karena kita perlu setidaknya 24 sampai 30 frame persecond untuk menghasilkan video yang mulus.
Namun biasanya pada action-action murah yang telah memiliki fitur 4k mereka melakukan interpolasi sehingga mampu merekam 4k pada 24 famre persecond, jadi resolusi kamera dimanipulasi untuk menghasilkan resolusi besar bukan berdasarkan sensor yang besar. Kabar baiknya, ketika resolusi dirubah ke FullHD atau 1080p pada 60 frame persecond mampu merekam dengan baik bahkan bisa disandingkan dengan GoPro hero3 yang harganya 2x lipatnya.
Phonect Elephone Ele Explorer 4K memiliki fitur seperti pada dash cam yang akan membuat video baru setiap 2, 3 atau 5 menit. Fitur ini cocok ketika action cam digunakan untuk merekam ruangan rumah, disimpan di dashboard mobil, atau untuk merekam keadaan sekitar lainnya.
Menu untuk perekaman bisa diatur dengan sangat mudah dinavigasi. Untuk menghubungkan ke smartphone android dan ios kita bisa menggunakan aplikasi bernama CAM ELE. Aplikasi tersebut pun menawarkan fitur yang simple sehingga lebih mudah dalam pengaturan. Dengan adanya aplikasi tersebut kita bisa merekam video dari jarak jauh.
Tapi perlu diketahui, ketika merekam dari jarak yang terlalu jauh serta kapasitas video yang sudah besar (biasanya lebih dari 200mb) tampilan pada smartphone biasanya akan sering mengalami buffering. Buffering ini hanya terjadi ketika tampilan mirror saja atau saat tampilan langsung. Ketika video telah disimpan dan kemudian diputar kembali video akan berjalan normal.
Perlu ada sedikit catatan saat menggunakan aplikasi smartphone, yaitu Resolusi 4k tidak dapat direkam menggunakan aplikasi smartphone.
kelengkapan aksesoris
Pada kotak pembelian Phonect Elephone Ele Explorer 4K kita akan mendapatkan aksesoris lengkap seperti mount untuk helm gunung, mount untuk ke tripod, stang tegak, adaptor lurus dan adaptor 90 derajat, housing atau waterproof anti air dan dan frame biasa yang tidak tahan air.
Jika ada ingin mencari aksesoris yang hampir sama, mungkin action cam yang hampir sama adalah SJCAM, dimana ia memiliki lubang micro USB, micro HDMI dan microSD yang sama di sebelah kiri dan dua tombol di sisi lainnya, namun SJCAM juga ada yang memiliki 3 tombol. Bahkan baterainya bisa menggunakan baterai SJCAM. Tombol-tombol di samping pun memiliki fungsi yang hampir sama sebagai tombol naik-turun pada menu, berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan Wifi, serta untuk on / off suara.
Desain
Phonect Elephone Ele Explorer 4K memiliki dimensi yang hampir sama dengan GoPro detailnya berukuran 59x41x30mm. Namun untuk frame atau housing case ada beberapa milimeter perbedaan sehingga tidak akan dapat menggunakan housing GoPro selain itu letak tombolnya pun berbeda.
Yang sering bermasalah pada ELE ini adalah tombolnya yang terlalu lunak atau mudah ditekan. Terdapat ikon di layar untuk menunjukkan apakah mikrofon dimatikan atau tidak. Perhatikan ikon tersebut, karena kami sering melewatkan ikon tersebut sehingga kami sering mendapati video dalam keadaan senyap atau tanpa suara, jadi pastikan ikonya audionya menyala.
Pada bagian depan tombol menu atau mode ternyata tidak ada indikator LEDnya sehingga tidak menyala seperti pada beberapa action cam lain. Tidak adanya LED tersebut mungkin akan sedikit menggangu ketika kamu ingin membuat video vlog atau selfie.
Lampu indikator perekaman hanya ada di bagian belakang saja. Namun kita bisa mengkalinya dengan menghubungkan action cam dengan smartphone. Masalahnya, suara klik saat merekam tidak terdengar atau terdengar pelan, sehingga ketika perekaman on dan perekaman off tidak begitu jelas dan nadanya ternyata sama ketika mulai merekam dan ketika berhenti merekam.
Plus Minus
Untuk merekam pemandangan yang luas (landscape) kita akan mendapatkan hasil yang bagus karena kamera ini memiliki wide angle 170 derajat, namun berita buruknya sudut pandang tersebut tidak bisa dirubah, sehingga ketika ingin menghasilkan tampilan fisheye maka beberapa bagian layar akan terpotong.
Kualitas gambar pada resolusi 1080p menghasilkan gambar yang jernih, tajam dengan warna yang realistis. Sehingga mungkin pengaturan resolusi ini yang akan banyak dipilih oleh banyak perngguna. Selain itu dengan kualitas gambar yang baik tersebut membuat kamera ini banyak disukai oleh pengguna action cam. Perekaman berjalan mulus di resolusi 1080p dan terlihat berkualitas, namun ini memakan penyimpanan data lebih besar daripada action cam dengan bitrate lebih rendah, rata-rata Phonect Elephone Ele Explorer 4K memakan memori sebesar 30Mb/detik.
Jika kualitas gambarnya bagus ternyata kualitas audionya sangat buruk menurut kami, pada mode mono 16Kb/detik pada 8kHz, kualitas suaranya terdengar medem dan tidak keluar, mungkin hal tersebut dilakukan untuk meredam noise, walau sebenanrya noisenya masih cukup menggangu.
Baterainya memiliki daya tahan yang cukup baik, saat merekam pada 1080p 60fps dapat bertahan 1 jam lebih. Baterainya sama seperti dengan yang digunakan SJCAM, tapi memiliki kapasitas 1050mAh dan bukan 900mAh seperti yang ada pada SJ5000X. Jika diresolusi perekaman dan bitrate yang lebih kecil mungkin baterainya bisa bertahan lebih lama sampai 2 jam.
Seperti pada kamera action cam murah lainnya yang mengklaim kamera mereka memiliki sensor 16MP, kami tidak yakin dengan resolusi tersebut. Dugaan kami 16Mp tersebut hanyalah hasil interpolasi dan bukan resolusi yang sebenarnya, mungkin resolusi sensor sensornya hanya setelah dari resolusi tersebut.
Spek
- Memiliki layar 2 inches
- Dapat merekam 4K Ultra HD
- WiFi action camera
- mengadopsi Aliwinner V3 chipset
- OV4689 16.0MP CMOS image sensor
- Wide Angle: 170 degree wide angle
- Supporting Micro SDHC up to 64GB (dijual terpisah)
- Screen: 2 inches TFT LCD, 960 x 240
- Baterai 1050mAh Li-ion yang dapat diganti dan dilepas,
- Bisa bertahan sekitar 2 jam pada resolusi at 1080P
- Lama charging sekitar 2 jaman
- Video Resolution: 4K (3840 x 2160) 15fps, 2.7K (2688 x 1520) 30fps, 1080P (1920 x 1080) 60fps / 30fps, 720P (1280 x 720) 120fps / 60fps / 30fps
- Image Resolution: 16M (4608 x 3546), 12M (4000 x 3000), 8M (3264 x 2448), 5M (2560 x 1920)
- Audio System: Built-in microphone / speaker (AAC)
- Tahan air pada kedalaman sampai 30 meter menggunakan waterproof case
- Memiliki aplikasi smartphone bernama “ELE-CAM” untuk menghubungkan action dengan android atau ios
Leave a Reply